Thursday, May 26, 2011

PUISI - PUISI BIJAK


Arti Hidup
Apakah arti hidup ini ?
Ku lihat banyak kebohongan
Bahkan hidupku adalah kebohongan
Apa bedanya aku dengan mereka
Ku bertanya kembali
Apkah arti hidupku ini
Kulihat banyak penderitaan
Tapi ku hanya terdiam
Bukan ini hidup yang ku mau
Saat ku tanya kembali
Apakah arti hidup ini
Langit pun menangis dan berkata
Hidup mu adalah untuk membawa
Perubahan...

Apa Dayaku
Teriakan
Desakan
Keluhan
Itulah lingkunganku

Sudah lewat 365 hari
Tetapi...
Masih saja seperti ini
Tak ada yang berubah
Semua masih sama

Apalah dayaku
Aku hanyalah seorang wanita
Wanita yang sendirian
Dan tak berdaya

Aku tak bisa merubah dunia ini
Dunia ini terlalu keras
Terlalu keji
Dan juga kejam

Tak ada yang bisa kulakukan
Selain melipat tanganku dan berdoa
Berdoa memohon ampun pada sang pencipta
Agar Ia memaafkan dosa dunia ini

Pengorbanan-Mu Bapa
PengorbananMu bagiku tak terlukiskan..
anugerahMu padaku tak terbayangkan
terima kasih Bapa
begitupun aku selalu mengecewakanMu
selalu membuatMU sedih
Kau selalu ada bagiku
cintaMu padaku tanpa syarat
ku ingin kembali dekat padaMu Bapa
adakah jalan yang kutempuh
kan membawaku kesana?
pegang tanganku
agar jalanku berujung dalam pangkuanMu
aku tak tahu bagaimana cara membalasnya
karena Kau begitu baik
Kau menorbankan segalanya
Bagaimana Bapa??
            Kau begitu kuat memikul salibMu
            Aku tak sanggup Bapa
            Kau membayar segala dosa kami
            Dan aku tak sanggup membalasnya??

KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM DAN SIFAT-SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR

  1. Kelimpahan Unsur di Alam

Pemanfaatan unsur dan senyawa dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kelangsungan hidup manusia dan alam sekitarnya.

  1. Struktur dan Komposisi Bumi

Bumi di bagi menjadi lima bagian, yaitu :
·        Atmosfir (bagian paling luar) yang tersusun dari campuran berbagai gas.
Atmosfir merupakan lapisan yang berwujud gas dengan ketebalan 1.100 km dan lebih dari separoh gas penyusun atmosfir terkomsentrasi pada ketebalan 5,6 km. komposisi gas dari atmosfir semakin tipis bila semakin jauh dari permukaan bumi. Komposisi atmosfir pada lapisan yang dekat dengan permukaan bumi menunjukan bahwa gas nitrogen merupakan komponen yang terbanyak, di susul oleh gas oksigen dan gas-gas yang lain. Gas oksigen dan nitrogen merupakan dua gas yang banyak di manfaatkan dalam industri, terutama industri pupuk.
·        Hidosfir dengan komponen utamanya adalah air.
Hidrosfir merupakan lapisan zat cair (air) termasuk larutan yang menutupi 70,8% permukaan bumi. Hidrosfir selain mengandung air juga terlarut berbagai senyawa dan ion yang merupakan sumber bahan kimia untuk industri, misalnya ion natrium dan klorin sebagai larutan NaCl, bromida, iodida, ion magnesium, dan kalsium.
·        Litosfir merupakan lapisan yang di sebut juga sebagai kerak bumi dengan ketebalan sekitar 100 km. Kerak bumi tersusun dari berbagai senyawa yang di kenal sebagai mineral dan bijih. Mineral merupakan  senyawaan dari suatu unsur, sedangkan bijih merupakan mineral yang  keya dengan senyawa tertentu sehingga secara ekonomis dapat di ambil zatnya (sebagai senyawa atau unsur).
Kerak bumi mengandung senyawa oksida. Selain senyawa oksida, kerak bumi juga tersusun dari senyawa karbonat dan senyawa sulfide serta sulfat, tetapi dengan kadar yang sangat kecil. Bila di hitung secara kelimpahan total masing-masing unsur, maka oksigen (49,5%) merupakan unsur terbesar penyusun kerak bumi, silicon (25,7%), aluminium (7,4%), besi (4,7%), kalsium (3,4%), natrium (2,6%), kalium (2,4%), magnesium (1,9%), dan titanium, hydrogen dan fosforus mempunyai persentasi kurang dari 1%. Hampis semua unsur yang ada dalam kerak bumi berada dalam bentuk senyawa. Kerak bumi merupakan sumber utama dari berbagai zat yang di butuhkan manusia.
Bagian inti bumi di duga berisi besi cair dan sedikit nikel dan unsur lain, kerapatan inti bumi sangat tinggi (± 13 g cm-3). Dari penelitian seismograf diperkirakan bahwa jari-jari inti bumi mencapai 1275 km, sedangkan suhunya mencapai 6650°C.


  1. Mineral dan Bijih Tambang di Indonesia

Indonesia mempunyai deposit bijih unsur-unsur tertentu tang tersebar di berbagai daerah. Bijih logam terutama aluminium dan timah, serta beberapa bijih logam transisi (tembaga, emas, mangan, dan perak) tersebar dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai Irian (Papua).
Unsur-unsur di alam banyak di manfaatkan untuk memproduksi bahan yang berguna bagi kehidupan manusia. Nitrogen dan oksigen di ambil dengan mencairkan udara kering. Nitrogen di manfaatkan untuk membuat ammonia yang selanjutnya di gunakan sebagai bahan baku dalam pembutana pupuk dan bahan peledak. Gas oksigen di gunakan untuk berbagai keperluan, misalnya dalam proses pengelasan dan pengoksidasi. Baja merupakan salah satu jenis logam paduan dengan unsur utama logam besi. Paduan logam besi, kromium, dan nikel di kenal sebagai baja stainless steel. Baja mangan merupakan paduan logam besi dengan mangan di manfaatkan untuk rel kereta api.
Oleh karena banyaknya unsur yang ada di alam, maka untuk memahami sifat-sifatnya di perlukan cara yang sistematis, oleh karena itu di susunlah system periodik unsur. Pola keteraturan sifat unsure pada system periodic unsur memberikan andil yang besar dalam memprediksi keberadaan dan bagaimana cara memisahkan unsur tersebut serta pemanfaatannya.


  1. Sifat-sifat keperiodikan Unsur

Sistem periodik unsur di susun dengan memperhatikan sifat fisis dan sifat kimia. Dengan adanya system periodik unsur, sifat-sifat unsur serta pola keteraturannya dapat di prediksi berdasarkan lataknya dalam system periodik unsur. Unsur-unsur di dalam system periodik dapat di kelompokkan dalam blok-blok berdasarkan konfigurasi elektronnya, yaitu unsur-unsur blok s, blok p, blok d, blok f.


  1. Sifat fisis

a)      Volum dan jari-jari atom

Lothar Meyer pertama kali menemukan sifat keperiodikan volum atom yang di peroleh dari angka banding antara massa atom relative (massa molar) dengan kerapatan atom.


Volum atom = massa molar (g mol-1)
Kerapatan (g cm-3)

Volum atom bergantung pada tiga factor, yaitu jumlah kulit, tarikan inti terhadap kulit electron, dan gaya tolak antarelektron pada kulit terluar. Semakin banyak kulit terluar berada berarti semakin bersar volum atomnya. Semakin banyak inti atom yang menarik berarti semakin kuat gaya tarik inti terhadap kulit electron dan mengakibatkan volum atom semakin kecil. Semakin banyak electron yang menempati suatu subkulit semakin besar gaya tolak menolak antarelektron dalam orbital tersebut dan akan berakibat semakin besarnya volum atom. Volum atom berubah secara teratur dan berulang secara periodic..
Ukuran atom selain dapat di ketahui dari volum atom juga dapat di ketahui dari  jari-jari atom. Jari-jari atom adalah jarak dari inti sampai ke electron yang terdapat paling luar. Kesulitan menentukan jari-jari atom disebabkan pada umumnya atom-atom tidak ada yang berdiri sendiri, tetapi berkaitan satu sama lain. Jari-jari atom akan mempunyai harga yang lebih kecil daripada ukuran ion negatifnya, dan akan lebih besar daripada jari-jari ion positfnya.

b)      Titik didih dan titik lebur

Meleleh merupakan peristiwa merenggangnya jarak antaratom dari suatu unsure. Oleh karena itu, titik leleh bergantung pada kekuatan relative ikatan antaratom. Kekuatan ikatan pada unsur-unsur logam dipengaruhi oleh electron valensi logam bersangkutan. Semakin banyak electron valensi logam, kekuatan ikatan logam bertambah, sehingga pada unsur-unsur logam semakin ke kanan dalam satu periode semakin tinggi titik lelehnya.
Unsur-unsur nonlogam yang terikat melalui ikatan kovalen yang kuat dengan membentuk struktur molekul raksasa, misalnya karbon dan silicon, mempunyai titik leleh yang sangat tinggi; sedangkan molekul-molekul nonlogam yang terikat melalui ikatan kovalen dengan membentuk molekul sederhana, titik lelehnya di pengaruhi oleh gaya ikatan antarmolekul, yaitu gaya Van der Waals. Semakin besar ukuran molekulnya semakin kuat gaya Van der Waals yang bekerja dan mengakibatkan titik lelehnya semakin tinggi.
Keperiodikan titik leleh dan titik didih mempunyai pola yang teratur. Dalam satu periode dari golongan IA sampai golongan IVA cenderung naik dan turun secara tajam pada golongan VA, kemudian turun secara teratur sampai golongan gas mulia (golongan VIIIA). Keperiodikan titik didih mempunyai pola yang sama dengan pola perubahan titik lebur.




c)      Energi ionisasi

Energi ionisasi (EI) atau potensial ionisasi adalah besarnya energi yang di perlukan oleh suatu atom dalam wujud gas untuk melepaskan electron yang terikat paling lemah. Energi ionisasi pertama (EI1) merupakan besarnya energi yang diperlukan untuk melepaskan electron yang pertama, dan energi ionisasi kedua (EI2) merupakan energi yang diperlukan untuk melepaskan electron yang kedua atau dari suatu kation yang bermuatan +1.
Mg(g) ® Mg+(g) + e-                           EI1 = 738 kJ mol-1
Mg(g) ® Mg2+(g)                                EI2 = 1451 kJ mol-1
Besarnya energi ionisasi dipengaruhi oleh ukuran atom (jari-jari atom), muatan inti, dan efek pelindung kulit electron  dan kedudukan electron dalam orbital electron. Semakin besar jari-jari atom semakin lemah gaya tarik inti terhadap electron, akibatnya electron semakin mudah dilepas. Hal itu berarti untuk melepaskan electron hanya di perlukan sedikit energi (energi ionisasinya kecil).
Beberapa jenis electron akan terikat lebih kuat karena adanya efek pelindung oleh subkulit electron yang lain. Electron yang sudah berpasangan di dalam suatu orbital lebih kuat terikat oleh inti karena adanya pengaruh perlindungan electron dari pasangannya.

d)      Affinitas electron

Affinitas electron adalah energi yang dilepaskan jika suatu atom dalam wujud gas menerima (menarik) electron membentuk ion negative. Besarnay affinitas electron suatu atom di pengaruhi oleh ukuran dan muatan inti. Harga affinitas electron suatu atom ditentukan secara tidak langsung, sebab ada beberapa atom yang mempunyai kecenderungan membentuk ion positif sehingga tidak mungkin di paksa untuk menjadi ion negatif tanpa melalui pembentukan ikatan dengna atom yang lebih elektropositf. Oleh karena itu, beberapa atom tidak diketahui harga affinitas elektronnya, misalnya gas mulia.

e)      Keelektronegatifan

Keelektronegatifan suatu atom menunjukan kecenderungan suatu atom untuk menarik pasangan electron yang digunakan bersama dalam pembentukan ikatan dengan atom lain. Atom yang mempunyai kemempuan menarik pasangan electron lebih kuat daripada atom yang berkaitan dengannya diberi harga skala keelektronegatifan lebih besar. Terdapat beberapa criteria skala yang digunakan untuk menyatakan harga keelektronegatifan suatu unsur, misalnya skala Pauling atau skala Huggins, skala Mullikan, dan skala Sanderson.


f)        Sifat magnetic

Sifat magnet suatu atom unsure berkaitan dengan struktur elktronnya, sesuai dengan aturan aufbau, larangan Pauli, dan aturan Hund. Electron di dalam orbital suatu atom ada yang berpasangan dan ada yang tidak berpasangan. Beberapa atom misalnya atom-atom gas mulia semua elektronnya berpasangan, tetapi beberapa atom yang lain tidak berpasangan. Akibat dari kedua keadaan tersebut berakibat pula pada interaksinya terhadap medan magnet. Atom-atom yang semua elektronnya telah berpasangan cenderung ditolak oleh medan magnet dan disebut sebagai atom diamagnetic, sedangkan atom-atom yang mempunyai electron tidak berpasangan akan tertarik oleh medan magnet dan disebut atom yang bersifat paramagnetic.
Adanya electron yang tidak berpasangan menimbulkan momen magnet  yang diukur dalam satuan bohr-magneton (BM). Besarnya momen magnet dapat di perkirakan dengan rumus :
µ = Ön(n+2)
dengan,            µ = momen magnet dalam bohr-magneton
                        n = jumlah electron tidak berpasangan

  1. Sifat kimia

a)      Pola kereaktifan unsure dalam system periodic

Golongan IA dan IIA sangan reaktif disebabkan unsur-unsur tersebut mempunyai energi ionisasi rendah, sehingga mempunyai kecenderungan mudah membentuk ion positif (kation). Unsur-unsur golongan VIIA juga sangat reaktif karena affinitas elektronnya tinggi sehingga mempunyai kecenderungan untuk menarik electron dan menjadi electron negatif (anion).
Unsur-unsur blok s semakin besar nomor atomnya semakin reaktif, sebab energi ionisasinya semakin kecil; sedangkan unsur-unsur blok p (kecuali gas mulia) mempunyai kecenderungan semakin kebawah dalam satu golongan menjadi kurang reaktif. Beberapa unsur transisi (blok d) sangat stabil terutama unsure golongan IB (Cu, Ag, dan Au) dan beberapa unsur lainnya, misalnya Pt dan Hg.

b)      Kelarutan senyawa dan pola kecenderungannya

Kelarutan suatu zat di dalam air dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain ukuran partikelnya (molekul atau ion), energi kisi kristalnya dan energi hidrasinya. Zat dengan ukuran partikel besar umumnya lebih sukar larut daripada zat-zat dengan ukuran pertikel yang lebih kecil, karena tampak pada kecenderungan kelarutan garam sulfatdari golongan alkali tanah yang semakin kecil dari Mg ke Ba. Energi kisi merupakan energi yang dilepas apabila ion-ion gas bergabung membentuk kristal ionic, sedangkan energi hidrasi adalah energi yang dilepas apabila ion-ion gas terlarut dalam air.
Struktur kristal suatu zat juga dapat berpengaruh terhadap kelarutan suatu zat. Struktur kristal adalah khas (unik) untuk suatu zat, sehingga apabila suatu zat yang segolongan mempunyai struktur kristal yang berbeda akan dapat menimbulkan penyimpangan pada pola kecenderungan kelarutannya.

c)      Keperiodikan sifat asam dan basa

Kekuatan asam dan basa dapat diprediksi dari kekuatan ikatan antara proton (H+) dengan gugus atom pusat yang mengikatnya. Semakin kuat ikatan terhadap proton semakin lemah sifat suatu asam. Berdasarkan hal tersebut, untuk asam biner (HX) akan semakin kuat sifat asamnya bila jari-jari atom X semakin besar, sebab semakin besar jari-jari atomnya semakin lemah gaya tarik atom X terhadap atom H dan atom H akan mudah terlepas sebagai proton (H+). Berdasarkan hal tersebut dalam satu golongan asam binernya semakin kuat dengan naiknya nomor atom (makin ke bawah).
Untuk asam oksi (HOX), kekuatan asam ditentukan oleh keelektronegatifan X, sebab semakin elektronegatf ikatan O-X semakin kuat, sehingga ikatan H-O menjadi lemah dan mudah melepas proton (H+). Apabila X merupakan atom yang elektropositf  maka yang akan terlepas adalah gugus OH- yang mengakibatkan bersifat basa. Berdasarkan hal tersebut maka sepanjang periode semakin ke kanan letak unsur asam oksinya akan semakin kuat.

d)      Daya mempolarisasi dan terpolarisasi

Daya mempolarisasi kation ditentukan oleh perbandingan muatan kation terhadap jari-jari kation. Daya polarisasi ini kuat bila muatan ionnya besar, tetapi jari-jari kationnya kecil. Sebaliknya, ukuran dan muatan anion semakin besar akan semakin mudah anion tersebut mengalami polarisasi.

UNSUR FISIKA PADA PERMAINAN GASING

               Gasing merupakan alat permainan yang dapat digolongkan ke dalam alat main tradisional. Hanya saja, sekarang model gasing di modernkan sehingga banyak sekali kalangan-kalangan anak sekolahan yang masih suka bermain gasing ini.
            Cara memainkan gasing adalah dengan memutarnya dengan alat bantu putar yang telah disediakan secara khusus untuk gasing itu sendiri. Saat bermain, kita hanya cukup menarik alat bantu putar dari gasing tersebut dan membiarkan gasing itu berputar sesuai arah jalannya.
            Tak disangka, dalam permainan gasing ini, diterapkan pula beberapa prinsip fisika dalam proses bermainnya, bahkan setiap putarannya. Betapa bergunanya fisika pada alat mainan yang cukup populer ini.
            Beberapa prinsip yang digunakan, diantaranya adalah:
-         Gerak  melingkar.
-         Gerak rotasi.
-         Gaya gesek.
-         Hubungan roda-roda seporos.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Gerak Melingkar.
            a. Kecepatan linier
Kecepatan linier merupakan kecepatan yang memiliki arah tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran atau dapat dikatakan sebagai garis singgung lingkaran.
Prinsip ini dapat digunakan untuk mainan gasing ini karena bagian atas gasing ini merupakan bentuk lingkaran. Jadi, kita dapat menghitung dengan seksama mengenai kecepatan linier yang akan terbentuk ini pada bagian atas gasing.
           
Rumus utama kecepatan linier adalah:
                      s            2 . ∏ . r
            v   = ----   = ---------------   =   2 . ∏ . r . f
                     T                 T
            Keterangan:
            v          = Kecepatan linier.                                                        m/s
            s           = Jarak.                                                                        m
            T          = Periode (waktu / banyaknya putaran).                        s
            ∏         = Phi (22/7 atau 3,14).                                    
            r           = Jari-jari lingkaran.                                                      m
            f           = Frekuensi (banyaknya putaran / waktu).                     Hz

Dari rumus utama kecepatan linier tersebut, kita dapat meneliti berapakah kecepatan linier dari gasing tersebut. Caranya adalah sebagai berikut.
Pertama-tama, kita cari periode terlebih dahulu. Caranya adalah dengan timer, sedikit kertas kecil dan perekat. Kita dapat merekatkan kertas kecil pada ujung gasing untuk mempermudah perhitungan kita akan jumlah putaran gasing. Saat gasing diputar, maka kertas yang melekat pun juga ikut berputar. Kita cukup mendekatkan jari tangan kita mendekati gasing dan akan terdengar bunyi patah-patah kertas yang menyentuh tangan kita. Dan kita cukup hanya dengan menghitung jumlah bunyi tersebut. Dengan begitu, kita mendapatkan data banyaknya putaran. Dan jangan lupa juga untuk menghitung waktunya dengan timer.
Yang kedua, kita cukup mengukur jari-jari lingkaran atas dari gasing dan semua data pun akan terkumpul. Sehingga yang terakhir dilakukan untuk mencari kecepatan linier gasing adalah memasukkannya ke dalam rumus di atas.

b. Kecepatan sudut.
Kecepatan sudut ialah besarnya sudut yang dibentuk untuk melakukan perpindahan tiap satuan waktu / detik.
Pada langkah sebelumnya, telah kita temukan berapa besar dari kecepatan linier. Selanjutnya kita hanya cukup memasukkan nilai kecepatan linier tersebut ke suatu rumus untuk mendapatkan besar dari kecepatan sudut gasing yang berputar tadi.
                                    v
            ώ         = ---------------
                                    r
            Keterangan:
            ώ         = Kecepatan sudut.                  m/s.
            v          = Kecepatan linier.                    Rad/s.
            r           = Jari-jari lingkaran.                  m.


2. Gerak Rotasi.
            Gerak rotasi gasing ini dapat menjadi teori yang melandasi permainan gasing. Namun, ini dapat menjadi dasar dari pengetahuan kita tentang rotasi.
            Rotasi adalah perputaran sesuatu terhadap sumbunya. Sama seperti gasing yang akan selalu berputar terhadap pusatnya. Dari teori inilah, kita dapat menentukan periode, frekuensi, rotasi planet-planet, dan yang lain sebagainya.


3. Gaya gesek.
            Gaya gesek yang terjadi pada gasing yang utama adalah dengan lantai atau dasar di mana gasing dimainkan.
            Gaya gesek yang terjadi pada gasing akan berlawanan dengan arah putar gasing. Jadi, apabila gasing berputar ke kanan, maka gaya gesek akan berputar ke kiri berlawanan dengan arah putar gasing.
            Hal ini sama halnya dengan rotasi gasing yang berupa teori. Namun, hal ini dapat diperhatikan dari gasing yang berputar di atas pasir. Gasing yang berputar di atas pasir akan membuat pasir berputar berlawanan arah seperti arah gaya gesek. Karena, gaya gesek inilah yang membuat gasing yang berputar kencang menjadi pelan dan akhirnya berhenti total.

4. Hubungan roda-roda seporos.
            Gasing ini dapat kita ibaratkan seperti roda horizontal yang berputar. Ini dikarenakan oleh selain dari penutup atas gasing yang berbantuk lingkaran, juga ada besi di dalamnya sebagai penyeimbang gasing yang juga berbentuk lingkaran.
            Penyeimbang gasing dengan penutup atas gasing akan berputar searah karena keduanya memiliki poros atau pusat putar yang sama. Oleh karenanya, sudut putar yang dibentuk oleh kedua bagian tersebut akan selalu sama. Dan ini merupakan syarat dari hubungan roda-roda yang seporos.

            Maka, dapat diberikan rumus baru pada gasing ini, yaitu:

                                    ώ1       =          ώ2

                                    v1                    v2
                                 --------     =     ----------
                                    r1                     r2
            Keterangan:
            ώ1       = Kecepatan sudut penutup gasing.                   rad/s.
            ώ2       = Kecepatan sudut penyeimbang.                      rad/s.
            v1        = Kecepatan linier penutup gasing.                    m/s.
            v2        = Kecepatan linier penyeimbang.                       m/s.
            r1         = Jari-jari penutup gasing.                                 m.
            r2         = Jari-jari penyeimbang.                                    m.

Pembuatan Deterjen dari Daging Buah Lerak

Daging buah lerak dapat dijadikan bubuk deterjen untuk mencuci pakaian baik secara manual maupun dengan mesin pencucian. Deterjen dari daging buah lerak dapat mengurangi limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga karena jumlah busa yang dihasilkan oleh proses pencucian tidak terlalu banyak. Selain itu, hasil pembuangan limbah deterjen daging buah lerak ini dapat dengan mudah dinetralkan oleh alam, karena deterjen itu sendiri terbuat dari alam.

langkah-langkah dalam membuat daging buah lerak menjadi deterjen :
1.      Mempersiapkan seluruh peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum pembuatan deterjen ramah lingkungan dari daging buah lerak.
2.      Meletakkan seluruh buah lerak ke atas piring ceper lebar secara merata (diusahakan tidak menumpuk).
3.      Mengeringkan buah lerak dengan meletakkan piring ceper yang berisi buah lerak tepat di bawah pancaran sinar matahari atau diangin-anginkan.
4.      Memotong buah lerak yang telah kering dengan pisau tajam.
5.      Mengeluarkan biji buah lerak (biji buah lerak dapat digunakan untuk menanam buah lerak lagi).
6.      Mengeringkan kembali daging buah lerak (tanpa biji) dengan cara yang sama seperti langkah 3.
7.      Menggunakan uleg-uleg untuk menghancurkan daging buah lerak yang kering.
8.      Memarut buah lerak sehingga daging buah lerak lebih mudah untuk diblender.
9.   Daging buah lerak yang telah hancur menjadi bagian-bagian kecil dimasukkan ke dalam blender. Sedangkan daging buah lerak yang belum hancur, dirobek-robek hingga menjadi potongan daging buah lerak yang kecil. Lalu barulah memasukkannya ke dalam blender pula.
10.  Menghaluskan daging buah lerak dengan blender sehingga menjadi bubuk-bubuk kecil.
11.  Menyaring bubuk-bubuk hasil kerja blender sehingga kulit akan terpisah dari daging buahnya.
12.  Membuang kulit buahnya dan memasukkan daging buah yang belum menjadi bubuk ke dalam blender.
13.  Mengulangi langkah 10, 11, dan 12 secara terus menerus hingga diperoleh bubuk daging buah lerak yang halus.
14.  Mencampurkan hasil bubuk daging buah lerak dengan vanili secukupnya.
15.  Vanili hanya berperan sebagai pengharum.
16.  Menggunakan bubuk deterjen untuk mencuci.

Cara penggunaan sabun deterjen ramah lingkungan dari daging buah lerak adalah dengan menggunakannya layaknya sabun deterjen biasa. Namun, untuk pencucian pada mesin cuci, alangkah baiknya apabila deterjen dilarutkan terlebih dahulu dalam air. Cairan yang telah terbentuk itulah yang digunakan dalam mesin cuci sebagai deterjen cair.
Sebagai penyaranan, bubuk deterjen dari daging buah lerak baik untuk digunakan dalam pencucian pakaian, terutama pakaian batik yang warnanya mudah pudar.

 ALAT DAN BAHAN
Peralatan :
¨      2 buah baskom.
¨      1 buah piring ceper lebar.
¨      1 buah pisau.
¨      1 buah uleg-uleg.
¨      1 buah parutan.
¨      1 perangkat blender.
¨      1 buah saringan besar.
¨      1 buah wadah kecil (untuk wadah hasil produk).
Bahan :
¨      50 biji buah lerak (untuk hasil setengah wadah kecil).
¨      Vanili secukupnya.



satu menit


Cerpen (SATU MENIT)
Ada 3 orang sahabat karib yang sudah lama sekali berteman. Mereka berteman sejak kecil dan selalu bermain bersama dan hidup dengan berkelimpahan. Ketika masa sekolah dasar selesai, mereka bertiga dipisahkan karena harus masuk ke sekolah SMP ditempat yang telah di tentukan oleh orang tua mereka masing-masing. Seketika itu juga mereka terpisah tanpa komunikasi. Ketiga sahabat ini bernama Olivia, Jesselyn, dan Nathalie.

Tanpa mereka sadari, saat menduduki bangku kuliah mereka kembali diketemukan.
”Kelihatannya muka kamu tidak asing lagi buat aku..” kata Olivia kepada Nathalie. Tapi dengan sikap Nathalie yang dingin dan cuek, Olivia sedikit mengurungkan niatnya untuk berkenalan dan mencaritahu siapa sebenarnya Nathalie tersebut.

Disisi lain, Jesselyn sedang asik bercanda dengan teman barunya saat sedang makan siang. Nathalie yang bersikap dingin dan cuek mendengar teriakan tawa dari Jesselyn yang sangat familiar.

”Woi..!!! Berisik banget sih??!!” bentak Nathalie yang tidak suka banget sama yang namanya keributan dengan sikap tomboynya sekali melabrak Jesselyn. ”Kamu sapa? Beraninya bentak-bentak aku?” Jesselyn tidak mau kalah dengan lenghelakan rambut panjangnya yang indah berkilau.

”Sudah-sudah ga usah bertengkar,” sahut Olivia. ”Lhoo..kok kayanya aku pernah kenal kamu ya?” Jesselyn mengalihkan pembicaraan, ”kayanya kita pernah ketemu deh”. ”Eh, iya..aku juga kayanya kenal km? Kamu....???”sambung Olivia” Olivia??????Jesselyn???”sambar Nathalie.

Akhirnya mereka dipertemukan kembali di masa remaja mereka. ”wah, ga nyangka bisa ketemu lagi disini setelah belasan tahun terpisah, tapi kamu Nat sombong kali”kata Olivia. ”haha..ya gak bermaksud kaya gitu. Kan kamu sudah tau aku dari kecil gimana?” sahut Nathalie.

Sepanjang kuliah mereka bertiga kembali bersahabat dengan baik dan tali persahabatan yang mereka bubuh sejak kecil sudah seperti tali persaudaraan yang sangat kental. Seiring berjalannya waktu terjadilah konflik diantara mereka bertiga.

Sudahlah saya bosan berteman dengan mereka, toh mereka tidak pernah berbagi suka dan dukanya lagi terhadap saya..... pikiran Nathalie telah dikacaukan dengan keadaan yang sangat mendesak hatinya. Seketika itu juga persahabatan yang telah terjalin sejak kecil, hancur dalam 1 menit saja.

”Kenapa ya Nat2 gak pernah sama kita lagi?” curhat Olivia. ”Aku juga kurang tahu, mungkin dia lagi ada masalah atau apalah yang buat dia lebih diam sama kita” jawab Jesselyn.
”Kayanya nda mungkin juga, apa kita yang ada salah sama dia?” pembicaraan berlanjut oleh Olivia. ”hmm...nda tau juga ya, sudahlah biarin saja, nanti juga baik-baik sendiri” pembicaraan di akhiri.

”Sorry ya teman-teman, aku sudah terlalu diam sama kalian. Apa yang aku rasakan saat ini terlalu sakit. Aku merasa kalian tidak pernah terbuka lagi sama aku, tidak pernah berbagi suka dan duka sama aku, aku kecewa kenapa sebagai seorang sahabat aku tidak dihargai di sisi kalian. Tapi aku tau, aku juga salah sama kalian karena aku tidak langsung membicarakan hal ini sampai akhirnya masalah ini jadi berkepanjangan. Semoga dengan adanya surat ini kalian mengerti bagaimana sebenarnya perasaan yang ada di dalam diri aku. Semoga kalian mengerti dan tidak ada yang tersinggung. Sekali lagi aku minta maaf.


Salam,

Nathalie”


Semenjak Olivia dan Jesselyn menerima surat itu, mereka langsung berpikir untuk membicarakan masalah ini bertiga setelah pulang kuliah.
”Nat, aku sudah baca surat dari kamu. Kita ngerti apa yang kamu rasakan. Kita di sini juga ingin minta maaf sama kamu karena sudah terlalu banyak menyembunyikan hal-hal yang seharusnya kamu ketahui juga. Karena sebenarnya kita adalah sahabat dan tidak boleh ada yang di tutupi.” jelas Olivia
”iya, tidak apa-apa kok. Aku juga minta maaf atas semua perlakuanku ke kalian berdua” sahut Nathalie
”So...bagaimana?? kita bisa berteman lagi ??” samber Jesselyn
”tentu...^_^” kata Nathalie
Akhirnya mereka bertiga kembali bersahabat dalam 1 menit dan saling memberikan pelukan hangat.

PESAN MORAL :
PERSAHABATAN ADALAH HAL YANG TERINDAH YANG PERLU KITA PUPUK DAN KITA PELIHARA UNTUK SELAMANYA. JIKA TERJADI KONFLIK DENGAN SAHABAT, SEBAIKNYA UNGKAPKAN SEMUANYA SEBELUM SEMUANYA ITU TERLAMBAT